Pengganti Pembelajaran Konvensional

e-Learning memang merupakan suatu terobosan dalam proses pembelajaran. Kendati demikian, seringkali timbul pertanyaan dari kita, apakah suatu saat nanti, e-Learning dapat menggantikan metode pembelajaran konvensional? Sedangkan permasalahan proses pembelajaran itu sendiri pada hakekatnya tidak hanya sekedar proses pengalihan ilmu dan teknologi saja, melainkan masalah kualitas dari manusia itu sendiri sebagai pembelajar. Masalah kualitas tidak hanya menyangkut kepandaian dan kecerdasannya saja, tetapi juga sikap, perilaku, karakter serta mentalitasnya.

Pada proses pembelajaran konvensional, pertemuan antara pengajar dan peserta belajar dilakukan secara langsung dalam suatu kelas, yang menciptakan berbagai efek baik sosial, moril, maupun psikologis bagi peserta belajar tersebut. Tatap mata dari sang pengajar dapat dirasakan sebagai perhatian, teguran, maupun pengawasan. Suasana hiruk-pikuk selama pergantian sesi jadwal belajar ataupun selama diskusi hingga keadaan sunyi senyap kala sang pengajar sedang seriusnya memberikan bahan-bahan pembelajaran, menghadirkan suasana belajar yang hidup.

Sementara itu, bahan-bahan pembelajaran diberikan oleh sang pengajar secara setahap demi setahap, satu kalimat demi satu kalimat, satu rumus demi satu rumus dituliskan dan dijelaskan oleh pengajar dengan intonasi tertentu. Peserta belajar dapat memahami melalui “permainan” intonasi tersebut, mengerti bagian mana yang ditekankan penting oleh sang pengajar dan bagian mana yang hanya berupa keterangan pendukung saja.

Pertemuan antara pengajar dengan peserta belajar serta antarpeserta belajar yang berbeda jenis kelamin, latar belakang keluarga dan status sosial, budaya dan cara pandang, sikap serta pola pergaulan, secara langsung maupun secara tidak langsung akan membentuk kepribadian para peserta belajar.

Jika metode pembelajaran konvensional diperhatikan secara lebih seksama, dapat diketahui bahwa suatu proses pembelajaran tidak hanya menekankan pada aspek ilmu pengetahuan dan teknologi saja, tetapi juga memiliki sejumlah manfaat lain yang juga penting dalam membentuk kepribadian seseorang.

Jika kita telaah lebih jauh, sesungguhnya kehadiran metode pembelajaran secara e-Learning tidak diarahkan untuk menghilangkan ataupun meminimkan fungsi dari pada metode pembelajaran secara konvensional. Akan tetapi, sesungguhnya, kehadiran e-Learning adalah suatu upaya untuk mengisi kekurangan yang dimiliki dalam metode pembelajaran secara konvensional. Perpaduan antara e-Learning dengan pembelajaran konvensional senantiasa menciptakan suatu sinergi pembelajaran positif, yang menjadikan proses pembelajaran tersebut menjadi lebih berkualitas dalam banyak hal.

Dalam beberapa hal, e-Learning memang unggul, dalam hal lainnya, e-Learning juga memiliki kekurangan. Begitu pula halnya dengan metode pembelajaran konvensional. Keduanya harus diupayakan untuk saling mengisi kekurangan masing-masing sehingga pengorientasian yang berlebihan pada suatu bidang dapat diseimbangkan dengan aspek lainnya yang tidak kalah pentingnya

Tentang bilqis

...mencoba mencari ketenangan hati dengan berbagi....
Pos ini dipublikasikan di education. Tandai permalink.

Satu Balasan ke Pengganti Pembelajaran Konvensional

  1. Ping balik: Pengumuman « Nilad's Blog

Tinggalkan komentar